Sabtu, 07 April 2012


Makalah

ABNOMRMALITAS PERILAKU MENYIMPANG

 


DISUSUN OLEH :
NAMA                 :Anarida
NIM                     :102110072
Fakultas               : ilmu komunikasi


Kata pengantar


Alhamdullilahi robbil alamin, puji syukur kita tuturkan atas kehadirat ALLAH S W T, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah psikologi tentang abnormalisasi perilaku menyimpan, dan tak lupa pula kita kirimkan sholat dan shalwat kepada junjungan nabi kita Muhammad S A W, karena atas berkat perjuangan beliaullah dan  kesabaran dalam menyebarkan agama islam tersebar, dan nmengeluarkan kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang yang seperti kita rasakan hari ini.
Alahamdulillah saya menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan, dan dengan segala kerendahan hati saya pribadi meminta saran dan kritik dari bapak untuk memperbaiki malalah ini.



Semarang 5 maret 2012
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu


Penulis
Anarida







DAFTAR ISI











BAB I.PENDAHULUAN


Ilmu psikologi merupakan ilmu yang diantanya mempelajari pola kehidupan dan tingkah laku manusia. Didalam pola tingkah laku manusia ada perilaku yang buruk dan ada perilaku yang baik. Dan perilaku tersebut berpergaruh pada lingkungan, baik perilakunya baik maupun sebaliknya( buruk). Pilaku tersebut di pengaruhi oleh lingkungan sosial, gen, keluarga. Abnormalitas perilaku menyimpang biasanya terdapat lingkungan yang kurang baik, bawaan orang tua, status sosial, dan gen yang ada dalam bawaanya
Masalah abormalitas perilaku menyimpang seksual, biasanya di pengaruhi oleh, status sosial, lingkungan, dan keadaan keluarga, dan terdapatnya kepuasan tersendiri yang  mereka alami. Dan terdapat pula pengaruh-pengaruh negatif dari media massa, seperti media massa elektronik maupun non elektronik. Dalam ini sangat berpengaruh sekali dalam perkembangan psikologi anak. Dengan globalisasi sperti ini banyak sekali anak yang menyalah gunakan media massa, yang seharusnya media massa digunakan dalam hal-hal yang positif, akan tetapi banyak sekali anak-anak yang menyalah gunakan hal tersebut. Kadangkalla mendengarkan dari teman-teman, dan denga rasa penasaran tersebut banyak anak yang ingin mencobanya, sehingg anak tersebut terjerumus dalam hal tersebut.

















B.     Rumusan masalah

1.      Prostitusi ( Pelacuran )
2.      Promiscuity (Hubungan Seks Yang Campur Aduk)
3.      Pezinahan (Adultery)
4.      Seduksi dan Perkosaan (Seduire : Membujuk, Menggoda)
5.      Friginitas (Ketiadaan Nafsu Birahi, Ketidakacuhan Seksual)
6.      Impotensi
7.      Ejakulasi Premature (Premature Ejaculation)
8.      Copulatory Impotency dan Psychogenic Aspermia
9.      Nimfomania
10.  Satyriasis
11.  Vaginismus
12.  Anorgasme (Puncak Sahwat Pada Waktu Persenggamahan)
13.  Anorgasme (Puncak Sahwat Pada Waktu Persenggamahan)
14.  Anorgasme (Puncak Sahwat Pada Waktu Persenggamahan)


b.  Abnormalitas Seks dari Segi Partner

1.      Homoseksual
2.      Lesbian (dari kata lesbos : pulau ditengah lautan Egeis yang pada zaman      kuno
3.      Bestiality (Bestialis, Bestia : Binatang-binatang Liar)
4.       Zoofilia (Zoon : Binatang, Phileo : Mencintai)
5.      Nekrofilia, Necrofilia, Necrofilism (Nekos : Mayat, Necro : Segala Sesuatu Yang Berkaitan Dengan Mayat)
6.      Pornografi dan Dukana / Obscenity (Obscenity : lacur, tidak senonoh, cabul jorok)
7.      Pedofilia (Pals, Paidos : Arak : Phileo–philos : mencintai)
8.      Fetishisme
9.      Frottage (Frotase : Frotter, bahasa Prancis : menggesek-gesek, mengurut-urut, memijit-mijit, meraba-raba)
10.  Geronto Seksualitas (Geroon, Gerontos : Tua Renta)
11.  Saliromania
12.  Incest (Incestum In : tidak non-castus : suci, bersih. Incest : penodaan darah)
13.  Tukar Istri atau Wifeswapping (Swap, Swop : bertukar, berganti)
14.  Misofilia, Koprofilia dan Urofilia









BAB II. PEMBAHASAN


A. Abnormalitas Seks dari Segi Dorongan


1. Prostitusi ( Pelacuran )
            Pelacuran merupakan bentuk penyimpangan seksual atau dorongan seks yang tidak wajar dan dorongan seks yang tidak terintegrasi dalam kepribadian, sehingga relasi seks itu sifatnya impersonal tanpa afeksi dan emosi (kasih sayang), berlangsung cepat, tanpa mendapatkan kepuasan dipihak wanita.
Seks dijadikan “bahan perdagangan” sehingga terjadi komersialisasi seks. Berupa penukaran kenikmatan seksual dengan materi dan uang. Ada pelampiasan nafsu seks secara bebas liar dalam relasi seks dengan banyak orang.
            Pelacur wanita disebut sebagai prostitute, pelacur, W.T.S atau wanita tuna susila. Sedangkan pelacur laki-laki disebut sebagai gigolo atau P.T.S (Pria Tuna Susila).
            Beberapa sebab mengapa kaum laki-laki banyak melakukan relasi seks dengan pelacur, antara lain;
Mencari variasi dalam relasi seks.
  • Iseng. 
  • Malu melakukan relasi heteroseksual dengan wanita biasa. 
  • Istilah tengah hamil atau bersain. 
  • Jauh dari istri karena melakukan tugas. 
  • Menyalurkan kebutuhan seksual dll.
            Motif yang mendorong banyak wanita untuk memilih pelacuran sebagai mata pencaharian, antara lain;
  • Adanya nafsu seks yang abnormal.
  • Aspirasi materi tinggi dibarengi dengan usaha mencari kekayaan dengan cara yang mudah.
  • Memberontak terhadap otoritas orang tua.
  • Ada disorganisasi kehidupan keluarga atau “broken home”.
  • Penundaan perkawinan jauh sesudah kematangan biologis.
  • Bermotifkan standar hidup.
  • Banyak gadis-gadis pecandu ganja, obat bius, dan minuman keras dan terpaksa menjual diri.
2. Promiscuity (Hubungan Seks Yang Campur Aduk)
            Promiscuity ialah hubungan seks secara bebas dan awut-awutan dengan siapapun juga dengan banyak orang,terang-terangan dan tanpa malu-malu sebab didorong oleh nafsu seks yang tidak wajar. Wanita yang melakukan perbuatan promiscuous disebut “amatrice” sedangkan laki-lakinya disebut “amateur”.

3. Pezinahan (Adultery)
            Perjinahan merupakan relasi seksual antara laki-laki yang sudah kawin dengan wanita yang bukan partner legal.

4. Seduksi dan Perkosaan (Seduire : Membujuk, Menggoda)
            Seduksi merupakan bujukan dan godaan untuk mengajak partnernya bersetubuh, yang sebenarnya melanggar norma susila atau melanggar hukum. Biasanya pihak wanita mendapatkan janji-janji indah akan dikawini dan ditanggung nasibnya.
            Perkosaan (rape) ialah perbuatan cabul, melakukan persetubuhan dengan kekerasan dan paksaan. Perkosaan selalu didorong oleh nafsu-nafsu seks yang sangat kuat atau abnormal, dibarengi emosi-emosi yang tidak dewasa biasanya dimuati unsure-unsur kekejaman dan sifat sadis

5. Friginitas (Ketiadaan Nafsu Birahi, Ketidakacuhan Seksual)
            Frigiditas ialah ketidak mampuan wanita mengalami hasrat-hasrat seksual atau mengalami orgasme selama bersenggama.
Sebab-sebab Friginitas yaitu;
  • Secara organis : kelainan pada rahim dan vagina. 
  • Relasi sosial yang tidak mapan : takut pada laki-laki sehingga tidak bias afeksi dengan seorang pria. 
  • Sebab psikologis : misalnya ada rasa bersalah, cemas dan takut yang kronis kekecewaan yang sangat besar terhadap suami atau partnernya.
Terapi penyembuhannya, antara lain;
  • Menghilangkan penyebab-penyebab yang sifatnya psikologis.
  • Sehingga wanita tersebut mampu menjalin relasi sosial yang wajar dan bisa menjalin relasi cinta kasih yang sehat dengan suaminya.
  • Sebelum melakukan coltus yang sebenarnya, sebaiknya dilakukan dengan permainan dengan melakukan rasa kemesraan dalam jangka waktu yang cukup lama.
6. Impotensi
            Impotensi ialah ketidak mampuan pria melakukan relasi seks.
Ada 3 (tiga) macam Impotensi, yaitu;
  • Impotensi Organis.
  • Impotensi Fungsional.
  • Impotensi yang Psikogen.
Terapi penyembuhannya, antara lain;
  • Hendaklah dijelaskan, bahwa apabila dipagi hari pada pria yang bersangkutan masih berlangsung afeksi dari zakarnya maka berarti bahwa dia masih mempunyai potensi. 
  • Jika bersifat fisik yaitu dengan memberikan obat atau pil, suntikan hormon-hormon, pembedahan kecil dan istirahat cukup. 
  • Jika bersifat psikogen maka pasien harus mendapatkan psikoterapi yang cukup lama dan intensif untuk menghilangkan sumber penyebab dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri.
            Jadi impotensi dapat diperbaiki dengan jalan relearning posisi coltus yaitu caranya wanita diatas pria.

7. Ejakulasi Premature (Premature Ejaculation)
            Ejaculation/penyemburan pelepasan air mani pada saat orgasme. Ejakulasi premature adalah peristiwa terlampau cepat mengeluarkan sperma pada saat intromissi dan pihak pria tidak mampu menahan dorongan ejakulasi didalam vagina selama beberapa detik. Pada umumnya ejakulasi premature ini disebabkan oleh rasa tidak aman dan rasa kurang kepercayaan diri.

8. Copulatory Impotency dan Psychogenic Aspermia
            Copulatory impotency atau impotensi kaitan adalah kemampuan pria untuk mengadakan ereksi atau tegang zakar akan tetapi sesudah zakar memasuki vagina tiba-tiba zakar menjadi lemas.
Sebab utamanya yaitu;
  • Kecemasan yang akut dan ada rasa-rasa berdosa yang tidak disadari atau secara tidak sadar pria itu tidak mau memberikan kepuasan kepada istrinya disebabkan merasa amat jengkel, benci, kecewa atau ingin membalas dendam kepada istrinya. 
  • Psychogenic aspermia ialah peristiwa tidak keluarnya seperma, disebabkan oleh terjadinya non-sekresi atau tidak mampu mengeluarkan benih.
9. Nimfomania
            Nimfomania ialah gejalah seksualitas pada wanita yang memiliki nafsu seksual kegila-gilaan dan dorongan seks yang luar biasa yang ingin melampiaskan nafsu seksnya berulangkali tanpa terkendali.
Sebab Nymfomania:
  • Kekurangan kasih sayang dan kehangatan emosional pada masa kanak-kanak sebagai gadis/wanita tersebut selalu merasa lapar cinta dan lapar seks. 
  • Ada perasaan “seksual lag behind” 
  • Selalu diliputi oleh ketegangan-ketegangan emosional yang igin disalurkan dalam bentuk relasi seks tanpa terkendali. 
  • Timbul keinginan-keinginan rasional untuk dipuja-puja dan dicintai oleh banyak pria. 
  • Sebagai kompensasi pembalasan dendam terhadap ayah sendiri yang dibencinya, atau terhadap pria bekas kekasihnya yang tidak setia.
10. Satyriasis
            Satyriasis ialah keinginan seks yang tidak kunjung puas dan luar biasa besarnya pada seorang pria. Disebut pula sebagai hiperseksualitas pada pria.

11. Vaginismus
            Vaginismus adalah kejang urat yang sangat menyakitkan pada vagina.
Macam Vaginismus;
  • Vaginismus reflektif primer (terjadi pada saat senggama pertama kali). 
  • Vaginismus reflektif sekunder. 
  • Vaginismus psikogen primer. 
  • Vaginismus psikogen sekunder.
Terapi penyembuhannya, antara lain;
  • Memberikan penerangan sebab-sebab terjadinya dan memberikan bimbingan. 
  • Wanita yang bersangkutan disuruh “mengeden”. 
  • Disuruh mengeluarkan flatus atau udara di perut. 
  • Menggunakan dilatator.
12. Vaginismus
            Dysparevnai ialah sulit sekali melakukan senggama atau merasa sakit pada waktu melakukan persenggamahan.

13. Anorgasme (Puncak Sahwat Pada Waktu Persenggamahan)
            Anorgasme berasal dari kata orgao. Anorgasme adalah kondisi kegagalan mencapai klimaks selama bersenggama.

14 Anorgasme (Puncak Sahwat Pada Waktu Persenggamahan)
            Kesukaran ini timbul karena kurangnya pengetahuan atau pengalaman kedua belah pihak pada waktu pertama. Misalnya karena pihak wanita mengalami ketakutan yang hebat dan lain-lain.


B. Abnormalitas Seks dari Segi Partner


1. Homoseksual
            Homoseksual ialah relasi seks dengan jenis kelamin yang sama atau rasa tertarik dan mencintai jenis seks yang sama.
Ekspresi Homoseksual yaitu;
  • Aktif, bertindak sebagai pria yang agresif. 
  • Pasif, bertingkah laku seperti wanita. 
  • Bergantian peranan : kadang-kadang memerankan sebagai wanita, kadang-kadang jadi laki-laki.

Sebab-sebab Homoseksual;
  • Faktor hereditas berupa ketidak seimbangan homoseks. 
  • Pengaruh lingkungan yang tidak baik. 
  • Seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseksual. 
  • Anak laki-laki pernah mengalami traumatis pada ibunya.
Homoseksual pada pria bisa berlangsung dengan jalan memanipulasikan alat kelamin partnernya dengan;
  • Oral erotism (oral : saegala sesuatu yang berhubungan dengan mulut). 
  • Anal erotism (anal : sesuatu yang berhubungan dengan anus).
2. Lesbian (dari kata lesbos : pulau ditengah lautan Egeis yang pada zaman         kuno dihuni oleh para wanita)
            Lesbian ialah relasi seks dengan jenis kelamin yang sama atau tertarik jenis seks yang sama antara wanita dengan wanita.
3. Bestiality (Bestialis, Bestia : Binatang-binatang Liar)
            Bestiality (bestialitas) adalah relasi seksual dan kepuasan seksual dengan jalan melakukan persetubuhan dengan binatang.

4. Zoofilia (Zoon : Binatang, Phileo : Mencintai)
            Zoofilia adalah bentuk cinta yang sangat mesra dan abnormal terhadap binatang. Rasa tertarik yang sangat luar biasa kepada binatang.

5. Nekrofilia, Necrofilia, Necrofilism (Nekos : Mayat, Necro : Segala Sesuatu Yang Berkaitan Dengan Mayat)
           
Nekrofilia ialah fenomena hubungan seks dan menikmati orgasme dengan mayat. Rasa tertarik secara seksual pada mayat. Seseorang nekrofilia bisa membunuh seorang lain untuk dijadikan mayat, guna dipakai sebagai partner bercoltus untuk kemudian merusaknya. Bahkan kadang-kadang beberapa bagian dari tubuh mayat tersebut dimakannya (kanibalisme).

6. Pornografi dan Dukana / Obscenity (Obscenity : lacur, tidak senonoh, cabul jorok)
            Pornografi adalah bacaan yang berisikan gambar-gambar dan tulisan yang asusila yang khusus dibuat untuk merangsang nafsu seks. Sedangkan dukana atau obscenity merupakan pla tingkah laku, gerak-gerik, perkataan-perkataan dan ekspresi lainnyayang berlangsung secara terang-terangan, tidak sopan, jorok dan menjijikan.

7. Pedofilia (Pals, Paidos : Arak : Phileo–philos : mencintai)
            Pedofilia ialah gejala rasa tertarik dan mendapatkan kepuasan seksual pada orang dewasa dengan melakukan persetubuhan dengan anak-anak kecil. Praktek pedofili biasanya dilakukan oleh laki-laki yang mempunyai kelainan atau penyimpangan mental.

8. Fetishisme
            Fetishisme ialah gejala abnormalitas seks dengan dorongan seks yang diarahkan pada suatu bendayang dianggap sebagai kekasih. Fetishisme (j.p chaplin 1981) Yaitu kondisi patologis dalam mana kegairahan seksual dan pemuasnya dilakukan dengan memegang atau meraba-raba objek-objek atau bagian-bagian tubuh yang non-seksual dari seorang partner lawan jenis kelamin.

9. Frottage (Frotase : Frotter, bahasa Prancis : menggesek-gesek, mengurut-urut, memijit-mijit, meraba-raba)
Defenisi;
  • Frottage ialah perbuatan kelamin yang tidak wajar dalam mana orgasme diperoleh dengan cara menggosok-gosokan dan meremas-remas pakaian dalam seorang anggota lawan jenis kelamin. 
  • Frottage ialah fenomena seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan meraba-raba orang lain yang disenangi : biasanya tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan. 
  • Frottage ialah seseorang yang mencapai orgasme dengan cara menggosok-gosokan diri pada pakaian lawan jenis ditengah kerumunan banyak orang (j.p chaplin 1981).
10. Geronto Seksualitas (Geroon, Gerontos : Tua Renta)
            Geronto Seksualitas yaitu gejala orang muda yang lebih senang melakukan hubungan seks dengan wanita tua atau berusia lanjut.

11. Incest (Incestum In : tidak non-castus : suci, bersih. Incest : penodaan darah)
Defenisi;
  • Incest (zinah dengan saudara) (j.p chaplin 1981) ialah relasi-relasi seksual diantara orang-orang yang berbeda jenis kelaminnya yang berkaitan darah dekat sekali lewat ikatan darah. 
  • Incest ialah hubungan seks diantara pria dan wanita didalam atau diluar ikatan perkawinan, dimana mereka terkait hubungan kekerabatan atau keturunan yang dekat sekali.
12. Saliromania
           
Saliromania adalah perilaku pria yang mendapatkan kepuasan seks dengan cara mengotori atau menodai badan dan pakaian wanita atau pengganti dan representan dikaum wanita.

13. Tukar Istri atau Wifeswapping (Swap, Swop : bertukar, berganti)
            Praktek tukar kunci atau tukar istri (wifeswapping) ini biasa dilakukan oleh para anggota satu sleutelclub (klub kunci) kunci dari semua kamar itu diundi diantara para anggota club tersebut. Lalu masing-masing orang melakukan relasi seks dengan wanita penghuni kamar dengan kunci yang diperoleh itu.
Sebab-sebab praktek wifeswappping yaitu;
  • Kebosanan dalam perkawinan. 
  • Ingin mendapatkan petualangan pengalaman seksual dengan macam-macam pria atau wanita. 
  • Ketidak serasian keperibadian.
14. Misofilia, Koprofilia dan Urofilia
            Berasal dari kata (miseo : kotoran, kopron : benda buang tahi, ouron : air kencing kemih). Kelainan ini adalah fenomena dimana seseorang suka melakukan coltus di barengi dengan kesenagan pada kotoran-kotoran (hal-hal yang najis). Sebabnya yaitu sejak kecil sudah mengembangkan pola / asosiasi yang salah diantara seksualitas dengan dosa-dosa dan kekotoran. Sehingga pola kopulasi / kaitan antara coltus dan hal-hal yang najis itu menjdi tingkah laku yang menetap.






 

BAB III.PENUTUP

Dari penjelasan diatas, kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa penyebab seks,dapat diakibatkan oleh pengaruh lingkungan sosial, baik lingkungn kelurga maupun lingkungan itu sendiri, faktor genetik dan media massa, baik elektronik maupun non elektronik. dan yang paling berpengaruh adalah lingungan sosial, seperti pengaruh pergaulan. Dan ada pula mereka melakukan hal-hal tersebut karena  keadaan keluarga, baik lingkungannya terdesak dengan ekonomi maupun keadaan keluarga yang hancur( orang tuanya sering bertengkar). Hal-hal inilah yang menyebabkan psikologi anak menjadi sering terganggu.
Dan denga pergaulan bebas dapat membawa psikologi anak menjadi tidak baik, karena pola berpikirnya sudah dipengaruhi oleh teman-temannya. Dan jika lingkungan dan pergaulan yang baik maka pergaulan dan psikologinya akan baik pula.


          Kita sebagai penerus bangsa harus menjauhi hal-hal yang menjerumuskan kedalam hal-hal yang negatif, dengan cara selalu menginggat ALLAH S W T, dan melakukan perbuatan bermanfaat yang bagi kita semua. Dengan pengaruh globalisasisi kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
            Marilah kita meningkatkan taqwa kepada ALLAH S W T agar kita tak terjerum8us kedalam hal-hal yang merusak psikologi kita sendiri.  Maka jauhilah seks karena seks adalah perbuatan yang merusak tubuh.